Dokter adalah tenaga kesehatan tempat
kontak pertama pasien di fasilitas/system pelayanan kesehatan primer untuk
menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis
penyakit, usia, dan jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna
dengan pendekatan holistic, bersinambungan dan dalam koordinasi serta
kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip
pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta
menjunjung tinggi tangung jawab professional, hukum, etika, moral.
Tidak
dipungkiri bahwa dokter merupakan salah satu profesi yang sangat
diidam-idamkan, banyak kalangan masyarakat menginginkan anak atau menantunya
adalah seorang dokter. Banyak orang berpikir menjadi dokter bisa membuat kaya
raya, bisa mendapat kedudukan social yang tinggi dan bisa memudahkan untuk
mencari jodoh atau menarik perhatian mertua, semua itu merupakan persepsi yang
sangat jauh dengan tujuan menjadi dokter. Menjadi dokter adalah memilih jalan
pengabdian, jalan empati, jalan kemanusiaan, jalan kepedulian, jalan berbagi,
jalan kasih sayang, jalan ketegasan, dan jalan pengorbanan. Itulah motivasi
mengapa saya menentukan cita-cita saya pada bidang kedokteran, menjadi dokter
tidaklah mudah karena memilih menjadi seorang dokter adalah memilih jalan
terjal lagi mendaki untuk menggapai cita-cita tersebut.
Setelah
menjadi dokter proses belajar dan berjuang tidak berhenti setelah mendapatkan
gelar tersebut karena ilmu pengetahuan yang terus berkembang sehingga dokter
harus terus memperbarui ilmunya. Dokter yang ruang lingkupnya luas, yaitu
dokter umum dan dokter keluarga, secara otomatis proses berpikirnya tidak
mendalam. Sedangkan dokter spesialis, karena proses berpikirnya mendalam, ruang
lingkupnya cenderung menyempit. Karena kemampuan memiliki ilmu dan keterampilan
sangat terbatas atau tidak mungkin menguasai seluruhnya, terjadilah proses
spesialisasi dan proses rujukan.
Pengertian
tersebut juga memberikan pembenaran bahwa dokter yang perbendaharaan ilmunya sedikit atau tidak pernah menambah
pengetahuan dan keterampilannya akan terbatas pula kemampuan berpikirnya sesuai
dengan moto “ dokter harus belajar seumur hidup”, “ medicine is a long life study ”. Praktik kedokteran mengombinasikan
sains dan seni. Sains dan teknologi adalah bukti dasar atas bebagai masalah
klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan gabungan antara ilmu
kedokteran, intuisi dan keputusan medis untuk menentukan diagnosis yang tepat
dan perencanaan perawatan untuk masing-masing pasien serta merawat pasien
sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya. Pengobatan juga merupakan suatu seni
yang harus dipelajari seumur hidup.
Manusia memang tidak cepat puas,
sama halnya dengan saya, saya ingin sekali melanjutkan pendidikan saya menjadi
seorang dokter spesialis kandungan dan menjadi seorang dokter yang aktif dalam
perkembangan ilmu pengetahuan. Karena
terspesialisasinya ilmu saya ketika saya nantinya menjadi spesialis kandungan
maka runag lingkup pembelajaran saya akan semakin menyempit. Saya tidak ingin
menjadi dokter yang memiliki perbendaharaan ilmu yang sedikit. Saya yakin
semakin banyak ilmu dan pengalaman yang saya punya, saya akan lebih kompeten
dalam menangani masalah kesehatan yang ada. Banyak cara mewujudkan “ medicine is a long life study ” antara
lain dengan mengikuti seminar kedokteran dan kesehatan, membaca artikel atau jurnal
mengenai kesehatan dan kedokteran, ikut serta dalam berbagai aktivitas dalam
bidang kesehatan ataupun ikut serta dalam berbagai jenis penelitian. Cara- cara
tersebut sangat didukung dengan fasilitas-fasilitas modern yang sudah ada saat
ini. Dengan “ medicine is a long life
study ” saya berharap, saya bisa menjadi penghubung antara semua umat
dengan Tuhan dalam memberi kesembuhan dan kesehatan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar