Translate

Jumat, 29 Juni 2012

“Medicine is a Long Life Study”


Dokter adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/system pelayanan kesehatan primer untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, usia, dan jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna dengan pendekatan holistic, bersinambungan dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tangung jawab professional, hukum, etika, moral.  
            Tidak dipungkiri bahwa dokter merupakan salah satu profesi yang sangat diidam-idamkan, banyak kalangan masyarakat menginginkan anak atau menantunya adalah seorang dokter. Banyak orang berpikir menjadi dokter bisa membuat kaya raya, bisa mendapat kedudukan social yang tinggi dan bisa memudahkan untuk mencari jodoh atau menarik perhatian mertua, semua itu merupakan persepsi yang sangat jauh dengan tujuan menjadi dokter. Menjadi dokter adalah memilih jalan pengabdian, jalan empati, jalan kemanusiaan, jalan kepedulian, jalan berbagi, jalan kasih sayang, jalan ketegasan, dan jalan pengorbanan. Itulah motivasi mengapa saya menentukan cita-cita saya pada bidang kedokteran, menjadi dokter tidaklah mudah karena memilih menjadi seorang dokter adalah memilih jalan terjal lagi mendaki untuk menggapai cita-cita tersebut.
            Setelah menjadi dokter proses belajar dan berjuang tidak berhenti setelah mendapatkan gelar tersebut karena ilmu pengetahuan yang terus berkembang sehingga dokter harus terus memperbarui ilmunya. Dokter yang ruang lingkupnya luas, yaitu dokter umum dan dokter keluarga, secara otomatis proses berpikirnya tidak mendalam. Sedangkan dokter spesialis, karena proses berpikirnya mendalam, ruang lingkupnya cenderung menyempit. Karena kemampuan memiliki ilmu dan keterampilan sangat terbatas atau tidak mungkin menguasai seluruhnya, terjadilah proses spesialisasi dan proses rujukan.
            Pengertian tersebut juga memberikan pembenaran bahwa dokter yang perbendaharaan  ilmunya sedikit atau tidak pernah menambah pengetahuan dan keterampilannya akan terbatas pula kemampuan berpikirnya sesuai dengan moto “ dokter harus belajar seumur hidup”, “ medicine is a long life study ”. Praktik kedokteran mengombinasikan sains dan seni. Sains dan teknologi adalah bukti dasar atas bebagai masalah klinis dalam masyarakat. Seni kedokteran adalah penerapan gabungan antara ilmu kedokteran, intuisi dan keputusan medis untuk menentukan diagnosis yang tepat dan perencanaan perawatan untuk masing-masing pasien serta merawat pasien sesuai dengan apa yang diperlukan olehnya. Pengobatan juga merupakan suatu seni yang harus dipelajari seumur hidup.
            Manusia memang tidak cepat puas, sama halnya dengan saya, saya ingin sekali melanjutkan pendidikan saya menjadi seorang dokter spesialis kandungan dan menjadi seorang dokter yang aktif dalam perkembangan ilmu pengetahuan.  Karena terspesialisasinya ilmu saya ketika saya nantinya menjadi spesialis kandungan maka runag lingkup pembelajaran saya akan semakin menyempit. Saya tidak ingin menjadi dokter yang memiliki perbendaharaan ilmu yang sedikit. Saya yakin semakin banyak ilmu dan pengalaman yang saya punya, saya akan lebih kompeten dalam menangani masalah kesehatan yang ada. Banyak cara mewujudkan “ medicine is a long life study ” antara lain dengan mengikuti seminar kedokteran dan kesehatan, membaca artikel atau jurnal mengenai kesehatan dan kedokteran, ikut serta dalam berbagai aktivitas dalam bidang kesehatan ataupun ikut serta dalam berbagai jenis penelitian. Cara- cara tersebut sangat didukung dengan fasilitas-fasilitas modern yang sudah ada saat ini. Dengan “ medicine is a long life study ” saya berharap, saya bisa menjadi penghubung antara semua umat dengan Tuhan dalam memberi kesembuhan dan kesehatan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar